Awalnya, itu membuatku merinding. Saat keberadaannya, aku gemetar, menangis ketakutan, dan rasanya ingin temanku balik.
Dan malamnya, ternyata dua dari kami memiliki'nya'. Temanku yang satu lagi juga memiliki'nya'. Akhirnya, kudiskusikan dengannya. Dan kamipun berbicara dengan'nya'.
Setelah ku berbicara dengan'nya', aku tidak takut lagi. 'Ia' manis, polos, dan membuatku nyaman. Yah, walaupun 'ia' tidak sensitif. Lama kelamaan, aku suka pada'nya'.
Namun, semuanya berlalu dengan singkat. Bila 'doppleganger' hanyalah omong kosong belaka, kau tidak akan panik jika temanmu sehabis melihatnya berulang kali dan 'jiwa'nya hilang... walaupun sebenarnya dia ada disamping'nya'.
Aku tidak punya 'seseorang'. Dulu aku ingin punya 'seseorang', untuk menemaniku, untuk mendengarku, untuk melihatku. Dan diantara dua temanku, hanya aku yang tidak punya 'seseorang'. 'Mereka' kuanggap manusia seperti aku dan kedua temanku. Dan jika disaat seperti ini, seperti saat mereka mempunyai masalah--dan kelihatannya tentang 'mereka', aku hanya bisa diam dikursi, didepan komputer, dan mengetik kedalam status, bahwa aku panik. Aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku juga tidak mengerti, karena aku tidak punya 'seseorang'.
Ini butuh kesabaran untukku untuk melanjutkan semua ini... aku harap aku punya 'seseorang' untuk bisa menolong mereka... walaupun itu kedengarannya... konyol. Karena aku seperti kehabisan ide untuk menolong mereka. Padahal aku tidak punya ide atau apapun.
...Kumohon... Aku ingin setidaknya menolong mereka...
Jumat, 01 Januari 2010
...mereka 'ada'...
Diposting oleh Sam Fenton di 17.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar